Semua peternak sapi perah pasti ingin hasil susunya bisa optimal. Apalagi bagi pemula, Nonaternak merasa bahwa keberhasilan beternak sapi perah bisa diukur dari susunya. Dengan hasil perahan yang banyak peluang peternak mendapatkan keuntungan juga semakin tinggi. Supaya hasil perahan optimal perlu mengenal cara beternak sapi perah yang baik.
Cara budidaya sapi perah yang baik di setiap tahapnya akan meningkatka jumlah susu yang dihasilkan. Selama ini mungkin cara beternak sapi perah sudah berkembang dari tradisi turun temurun. Namun bagi petani baru hal ini perlu dipelajari.
Cara beternak Sapi Perah
Jumlah susu yang banyak dapat dikendalikan sejak pada pemilihan bibit sapi perah, pemilihan lokasi dan pembuatan kandang, pengawinan, pemberian makan, perawatan, bahkan sampai pada proses pemerahan. Setia bagian memberikan peranan dalam produksi susu. Simak penjelasan berikut.
1. Bibit Sapi Perah
Cara beternak sapi perah yang paling penting diperhatikan adalah indukan yang berkualitas. Jenis sapi perahan yang dikenal menghasilkan banyak susu adalah jenis sapi Friesian Holstein (FH). Namun bila sulit mendapatkan keturunan murninya, dapat mencari turunan campuran dengan sapi lokal.
Saat memilih induk betina sebaiknya memilih yang usianya antara 3,5-4,5 tahun, keturunan sapi perahan, sehat (tidak sakit atau pun cacat), ambing susunya bagus. Ciri ambing susu yang bagus jika diraba terasa lunak, kulitnya halus, urat venanya banyak serta berkelok, putingnya 4 buah simetris dan tidak terlalu pendek.
Pilih sapi Dara/muda, sapi beranak satu kali atau beberapa kali? Pilihan terbaiknya sudah dibahas secara ilmiah di artikel berikut ini Persistensi produksi susu berdasarkan laktasi yang berbeda.
Sedangkan pemilihan jantan pengawin sebaiknya usianya antara 4-5 tahun, besar dan umurnya sesuai, memiliki penurunan sifat produksi susu yang tinggi, kuat untuk kawin, sehat dan tidak cacat. Sifat penurunan bisa dilihat dari silsilah induk jantan dan betinanya, serta anak-anak yang sudah dihasilkannya.
2. Ukuran Kandang Sapi Perah
Cara beternak sapi perah yang penting lainnya terkait desain dan ukuran kandang sapi perah. Sapi yang stress akan menurun produksi susunya. Ada 4 prinsip kandang sapi perah yang baik yakni kebersihan dan sanitasi, ketersediaan air yang banyak, ventilasi yang segar, alas yang nyaman.
Kandang bisa dibuat satuan maupun kelompok. Apabila satuan usahakan kepala sapi menghadap ke timur, karena paparan sinar matahari lebih baik. Sedangkan ukuran kandang sapi perah per ekor lebarnya minimal 1 meter sampai 1,5 meter, panjang minimal 1,5 meter sampai 2,5 meter.
3. Pemberian Pakan Sapi Perah
Cara budidaya sapi perah lainnya adalah pemberian makanan. Komposisi pakan sapi perah baiknya 60%-70% pakan hijau dan sisanya konsentrat. Pakan hijau sebagai makanan pokok bisa dari rumput-rumputan, kacang-kacangan dan umbi-umbian.
Pakan sapi perah berupa konsentrat adalah campuran dedak padi atau gandum (25%), bungkil kelapa (25%), tepung jagung, bungkil biji kapuk/kacang tanah/kedelai (20%), ampas tahu, kapur, garam dapur, tepung tulang (masing-masing 1%). Harga pakan konsentrat sapi perah paling rendah Rp2.700,- hingga Rp4.000,- per kilo.
Carilah harga pakan konsentrat sapi perah yang paling murah namun dengan kandungan yang baik. Apabila harga pakan konsentrat terlalu tinggi peternak dapat membuatnya sendiri bergantung apakah ada bahan dan tahu caranya.
Seekor sapi dalam memproduksi 1 kg susu harus meminum sekitar 4 sampai 5 kg air. Sehingga menjaga pasokan ketersediaan air di kadang juga sangat penting.
4. Cara Beternak Sapi Perah secara Praktis
Cara beternak sapi perah tidak bisa dilepaskan dari menjaga kebersihan kandang. Namun justru bagian cara budidaya sapi perah yang wajib diketahui adalah pengawinan sapi perah. Sebab sapi perah baru akan menghasilkan susu satu jam setelah melahirkan anak, hingga 300 hari setelahnya.
Sehingga momen birahi sapi betina tidak boleh terlewat. Masa birahi betina hanya berlangsung 15-18 jam dan birahi berikutnya 21 hari setelahnya. Ciri-ciri betina birahi yaitu sering melenguh, mendekat-dekat ke sapi jantan, vulvanya kemerahan, bila dinaiki diam.
Sapi perah sering mengalami MILK FEVER, atau sapi ambruk ketika bunting tua dan menyusui. Hal ini disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin dan mineral, sehingga diperlukan tambahan pakan berupa vitamin sapi.
Saat masa laktasi pemerahan dilakukan sehari dua kali. Pastikan sapi dimandikan terlebih dahulu dan membersihkan ambing dengan air hangat.
5. Penyebab Kegagalan Cara Beternak Sapi Perah
Ada beberapa faktor yang menyebabkan peternak gagal menjalankan bisnis beternak sapi perah. Pertama terkait harga pakan konsentrat sapi perah yang mahal. Solusinya adalah mencari supplier paling murah atau membuat sendiri. Tentu membuat sendiri butuh pengetahuan dan tenaga lebih.
Untuk produksi susu, sapi Perah sangat dipengaruhi oleh lingkungan, salah satu yang menjelaskan adalah artikel berikut ini Produksi susu sapi perah di lingkungan yang berbeda.
Kedua terkait harga jual susu sapi murni yang rendah. Solusinya bisa dengan sebelum menjual mengolahnya lebih dahulu. Hanya dengan pemanasan dan pengemasan saja harganya bisa naik sampai 4x lipat.
6. Harga Sapi Perah dan Harga Susu Sapi
Harga sapi perah calon bibit betina usia 4-10 bulan sekitar antara Rp.5-10 juta. Sedangkan usia 10-16 bulan Rp10-15 juta, untuk 16-24 bulan sekitar Rp15-20 juta.
Harga sapi perah calon bibit jantan usia 6-12 bulan sekitar Rp.6-8 juta. Sedangkan usia 12-18 bulan Rp8-12 juta. Harga bibit 18-24 bulan sekitar Rp12-17 juta.